Meet People

kalo dipikir, beberapa tahun ke belakang, aku sepertinya lebih banyak ketemu orang baru. Membuka diri pada berbagai peluang, kesempatan, penawaran, dan jadi punya pandangan tentang macam2 orang.

aku ikut di dalam komunitas yg berbeda2 genrenya, kalo diibaratkan lagi nonton film. yes, berbeda. dan menurutku, setiap komunitas itu menarik. ada tempat yg aku aktif, ada dimana aku hadir seadanya, ada yg aku silent reader, tapi aku membuat kesimpulan2 menarik di pikiranku sendiri, ketika melihat interaksi di dalam komunitas tsb.

apakah kesimpulanku benar? ya nggak tahu, aku cuma mengamati dan menyimpulkan untuk diri sendiri. nggak akan kubagi. hanya senang, menemukan ternyata, manusia itu, benar-benar, benar-benar, sangat beragam. manusia itu menarik. hhe

makanya dulu, aku sebenarnya tertarik dengan dunia HR, Human, tapi ternyata, skripsinya diarahkan ke marketing, and hasilnya bagus juga sih. so, here I am, again..mengamati..belajar..berinteraksi..

kadang aku mungkin bersalah, atau bertindak tidak seharusnya dalam interaksi. sesungguhnya aku berharap ada yg akan menghampiriku dan berkata,

“Fitri, I know you’re trying to fit in, but let me tell you, that’s not how you do it. I will teach you how to interact with people.”

haha, funny, right? berinteraksi bukan hal yg susah sebenernya, tapi, berinteraksi yg proper, dg attitude yg seharusnya, di dunia yg saat ini kujalani..komunitas..profesi..well..

somebody, would you like to teach me? how to live in this society?

Kan kejadian lagi

iya, kan, kejadian lagi, hhe

“gini ya, gitu ya, gini gitu ya, gono gini ya”

oke, take it, breath, think, solve it. do it. pelan2 aja gpp. iya, gpp, stay calm. one by one. step by step. okay. you can do it. that’s okay. totally okay. we’ll make it. one by one. okay.

dear me, you can do it. that’s okay. you’re safe. none try to hurt you, it just, a task, no, some tasks. you have to finish it. deal with it, slow but sure, one by one, step by step, that’s okay. totally okay. we can make it. okay?

Take it, breath, think

tidak reaktif ketika mendapati suatu kejadian menyebalkan, itu PR banget. kita didesain utk menghindar dari sesuatu yg sekiranya bisa membahayakan diri kita. and, I used to menghindar duluan, sebelum yakin pasti, bhw itu keadaan berbahaya. cuma berasumsi, wah bahaya nih, kaburrrr…selamatkan diriii…and, seringnya, I regret it.

oh, ternyata bukan bahaya, cuma angin agak kencang, klo segitu doank mah, harusnya aku msh bisa nahan. bukan badai kok. aku keburu dibikin takut sm pikiranku sendiri.

dan tadi, well, udah beberapa waktu ini, aku merasa, finally, I can stand tall walopun aku sedang ketakutan, dan mengira2 ini bahaya ga ya, ketika sesuatu muncul kukira masalah, it turns out, cuma angin agak kenceng, bikin wajah berpaling, tp aku msh bisa stand tall. nggak sampai rubuh. aku berpegangan pada segala hal yg aku pikir bisa.

aku makin sering bilang sama diriku sendiri, oke, that’s oke, gpp, gpp..tunggu dulu, stay here, I’ll check, everything will be ok, let’s check it first, don’t run, stand tall, it’s oke, it’s oke. and it works, lucu ya.

belum selalu berhasil, sometimes masih ngumpet ketakutan, dan pegangan kenceng banget sama diri sendiri, like, oh my God gimana nih gimana nih, gigit kuku, sobek2in kuku, minum air putih banyak2, I feel worried, but I try to remain calm, nenangin gejolak di hati dan diri dan pikiran.

seolah di dalam tubuh Fitri, ada jiwa Fitri, yg sebenarnya..kadang ketakutan dan jongkok sambil gigitin kuku, tapi yg tampak di tubuh Fitri, adalah diam, kadang bengong, hanya seperti berpikir.

atau kadang jiwa Fitri itu lagi memeluk lutut, nangis, ketakutan, dia cengeng, nangis ketakutan, tapi Fitri besar, which is me, pasang tampang datar dan berusaha hadir utk internal me, dan bilang, takut ya, iya gpp, menakutkan, tapi gpp, kita hadapin bareng ya, kita lihat dulu pelan2..oke, tarik nafas, pikirin dulu pelan2..gpp..gpp..